Menghitung HPL, Hari Perkiraan Lahir ada beberapa cara. Untuk case ku 7 September di sini diinfo oleh obgyn, dr. Arman, di awal kehamilan, trimester 1, berdasarkan ukuran bayi waktu di usg di sekitar 9 weeks. Sedikit beda dengan perhitungan based on HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) yang menunjukkan HPL 1 Sept.
Berikut sedikit kronologis catatan lahir baby L.
6-Sept pagi, weekly checkup with obgyn
Di bulan terakhir kehamilan, checkup ke obgyn dilakukan setiap minggu. Aku bikin jadwal 6Sept dengan mental 'siap nego' ini lahiran mau ditunggu sampe kapan since belum ada tanda2 lahiran di hari-hari menjelang HPL. Khawatir diminta cepet-cepet induksi padahal kondisi masih baik-baik saja dan secara teori hari persalinan sebetulnya boleh ditunggu s.d. 42 weeks.
Ternyata 6-Sep pas bangun pagi ada flek darah. Salah satu tanda persalinan yang ditunggu-tunggu! Wah bagus deh ada update ke dokter dari kunjungan minggu lalu. Pas di weekly checkup dengan dr Arman, di cek dalem (alias lewat bawah) dan ternyata sudah pembukaan 1. Lalu dilakukan CTG -- keren banget CTG bisa kasih lihat level kontraksi dan denyut jantung bayi -- ternyata kontraksi lumayan reguler di 10-13 menitan sekali walaupun masih ringan (re:belum berasa sakit).
6-Sep sore, checkin RS
Bersyukur buat lokasi apartment nempel dengan RS, aku boleh pulang dl dan balik cek 5 jam lagi. Jam 5 sore balik cek RS sudah siap koper nginep. Waktu datang sore, ku berasa kontraksi teratur, 5 menit sekali. CTG sore kasih hasil intensitas nya memang naik dr 50-an ke 80-120an.. Ternyata pas dicek dalem a.k.a VT, masih bukaan 2 hiks. Hiks lumayan drop ya belum nambah banyak.. Padahal teorinya, bukaan 1-4 di rumah aja dl 😥 karena bukaan 1-2 bs terjadi dalam hitungan hari.
Ternyata VT sore sama bidan yg ky diobok2 suakit banget ituu somehow mentrigger bukaan dan kontraksi nambah. Aku dan E jadi checkin kelas-2 di RS. Karena rawat inap nya masih sesepi itu, kami diupgrade ke kelas-1, kamar 2 bed untuk dipakai sendiri. Hore E jadi dapet kasur juga.
Mama Papa datang dari Bogor dan stay di apartment buat support lahir batin 🙏.
6-Sep malam, persalinan aktif
Jam 10 malam, ada cek VT lagi sama bidan, bukaan 4. Sakit kontraksi udah ngga nyantai. VT yang ini somehow ngga sesakit VT sore walaupun masih diobok2, dan triggering another level of contraction setelahnya!!!!
Jam 12 pindah dari kamar ke ruang bersalin, tiap kontraksi 3 menit sekali harus mencengkram tangan E di kiri dan sisir di kanan. Seperti sakit mens yg ud mau pingsan dikali 10 dan terjadi 90 detik, tiap 3 menit sekali. Berasa ngga akan kuat kalo harus ngalami siklus kontraksi seperti ini terus selama 5 jam ke depan . . 😭
Jam 1 pagi inject ILA sama dokter anesthesia. Sungguh keputusan tepat pake ILA!!! Highly recommended untuk teman2 pejuang normal. Efeknya kerasa dalam 5 menit sakitnya tinggal 10% pre-ILA . wowww!
Efek ILA ini lebih ringan dan lebih pendek dr epidural. Makanya dia baru disuntikin di bukaan-5 dan cuma bertahan sekitar 3 jam. Kalau ternyata setelah 3 jam belom lahiran juga, ya wasalam balik lagi sakitnya. eewww.
10 menit setelah ILA langsung bisa ngomong agak santai sama E. Kontraksi cuma beràsa di awang2 aja.
1 jam setelah ILA, waktunya VT sama bidan ternyata aku sudah bukaan 10, bukaan lengkap dengan air ketuban utuh, mengintip di ujung mulut vagina. Jam 3 pagi dr Arman datang memecah ketuban dan memberi komando untuk mengejan.
Lumayan waras karena dibantu ILA aku bisa atur nafas, dan berpikir, oke Push Baby Out Breathing = chess breathing. Tarik panjang nafas dada, buang sambil ngejan.
Percobaan pertama mengejan -- muntah. Rupanya ada pengaruh obat ILA yang bikin gas perut agak naik post-ILA dan puncaknya muntah. Bidan bersih-bersih express sambil menunggu kontraksi selanjutnya.
Percobaan kedua mengejan di kontraksi selanjutnya, kali ini dipandu dokter Arman. Tarik nafas dalam, nafas dada, "Buang 10 hitungan Mikhal" kata dr Arman sambil mulai menghitung "satu, dua, tiga ......"
And that's it.
Aku merasa ada yang keluar dari bawah di hitungan 5 ke atas, blub blub blub, dan lahirlah Lana ❤️. E di sampingku bilang "You're doing great job mik!" sambil sedikit nangis terharu.
Secara garis besar sesuai dengan birth plan:
normal pervaginam tanpa induksi, ditemani E di sampingku, dengan backsound playlist gentle labor yang kubuat berisi lagu-lagu worship, di RS dekat rumah, plasenta lahir secara spontan setelah Lana keluar.
It feels sureal, it feels miraculous.
Terima kasih Tuhan sudah sertai proses kehamilan dan persalinan yang indah.
No comments:
Post a Comment