Sunday, March 13, 2011

Kisah seorang survivor

Di sebuah pulau tak berpenghuni, terdamparlah seorang pria dari kecelakaan kapal. Ternyata dia adalah satu-satunya orang yang beruntung, selamat dari kapal karam. Ketika sadar tak ada orang lain di pulau itu, mulailah ia mengumpulkan bahan makanan dan barang-barang dari kapal yang terdampar tak jauh dari tempatnya. Sehari, dua hari, dia tak kunjung berhenti memohon pertolongan Tuhan sambil terus mengamati kalau-kalau ada kapal atau pesawat terbang yang melintas.

Tiga hari berlalu, persediaan makanannya pun menipis. Tak habis akal, mulailah dia mencari buah-buahan dan bahan makanan dari pulau itu. "Sebaiknya aku mendirikan gubuk kecil tempatku menyimpan makanan dan berlindung dari dinginnya malam," pikirnya. Dikumpulkannya kayu-kayu sampai akhirnya berdirilah sebuah gubuk sederhana di pinggir pantai pulau itu. Hari demi hari berlalu, namun pertolongan belum juga terlihat.

Suatu hari, sepulangnya dari hutan, terkejutlah dia ketika mendapati gubuknya dilalap api. Api yang begitu besar membakar habis gubuk dan segala isinya tanpa sisa. Marah dan kecewa meliputinya. Dia pun berseru pada Tuhan,

"Tuhan, mengapa Kau begitu tidak adil? Setelah kau membiarkan aku disini sendirian tanpa pertolongan, kini Kau membakar semua persediaan makananku, melenyapkan semua kerja kerasku selama ini.. Apa mau-Mu Tuhaan..." Di keputusasaan dan kelelahannya, dia pun tertidur.

Ketika ia terbangun, dia melihat di kejauhan, sebuah kapal besar menuju ke arahnya dan mengirimkan sekoci kecil untuk menolongnya. Dia begitu senang dan tak percaya, akhirnya pertolongan datang. Dia pun bertanya pada awak kapal penolong, "Bagaimana kau bisa menemukanku?" Awak kapal menjawab, "Kami melihat smoke signalmu, tanda meminta pertolongan" Ternyata terbakarnya gubuk kecil di pulau itu memberi sinyal pada para penyelamat untuk datang. Pria itu pun hanya bisa berdiam diri dan bersyukur pada Tuhan atas apa yang terjadi.

Tuhan bertindak. Kadang persoalan hidup memang begitu berat dan seringkali kita bertanya-tanya, mengapa hidup begitu sulit. Tapi percayalah, di balik semua yang terjadi, Tuhan punya rencana buat setiap kita.

Because He makes all things beautiful, in HIS time.

Monday, March 7, 2011

Blood donation

Hey ya!

I just had my first blood donation last Friday. Woohooo.. I feel cool. Everything happened smoothly. no faint. no vomitting. no dizzy. No difference at all.

Actually i have tried few times donating blood during my high school in Indo, and in Malaysia. But it always failed at the end. Once, they told me that my blood pressure was too low that i was not eligible to donate. Second, in Malaysia, they require us, foreigner, to be inside Malaysia at least a year while i just came back from Indo back then.

I actually quite nervous to donate, worry if i would faint, or at least throw up after. Suprisingly, it's all good. They informed us to have a meal and lots of water to drink before the donating time. And i obeyed (afraid something bad happened if i didn't).


No pain. I donate 450 ml of my blood which is less than 10% of the total blood we have. If i can do it, u can do it too :)